Sunday, April 28, 2019

GUNUNG HALAU HALAU 1.901 MDPL KALIMANTAN SELATAN

GUNUNG HALAU HALAU 1.901 MDPL
PUNCAK TERTINGGI KALIMANTAN SELATAN
22 April 2019
Riam Faradigma
NalarAsa
Gunung Halau Halau merupakan gunung tertinggi di Kalimantan Selatan yang terletak di Desa Kiyu, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan memiliki ketinggian 1.901 mdpl. Gunung Halau Halau berada diantara tiga kabupaten diantaranya Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan dan Tanah Bumbu, jika menuju arah tenggara akan berbatasan dengan Kabupaten Kota Baru.

Gunung Halau Halau menyajikan pesona alam kalimantan yang luar biasa masih alami, hutan hujan tropis tepatnya sehingga hutannya begitu tebal dan lebat hingga meminimkan cahaya matahari yang dapat menembus hingga ke dalam hutan. Kondisi hutan yang lembab hingga tak jarang lumut menutupi permukaan batu-batu dan akar-akar pohon. Hutan yang menyajikan jutaan habitat flora dan fauna yang beragam dan eksotik. Terdapat tanaman-tanaman pohon besar yang sudah berusia puluhan hingga ratusan tahun. 

Perjalanan menuju Barabai 
Kami berempat memulai perjalanan tanggal 17 April 2019 yang bertepatan dengan penyelenggaraan pesta demokrasi. Kami berangkat dari Banjarmasin sekitar pukul 14.00 dengan menggunkan mobil dan akhirnya kami tiba di Barabai jam 19.00. Malam itu kami beristirahat di rumah sahabat, kami dijamu dengan hangat, teh hangat kemudian mendarat di atas meja tamu dan cukup memulihkan kelelahan perjalanan kami selama 5 jam dari Banjarmasin.

Melewati malam yang tenang jauh dari hiruk pikuk kota, kami terbangun pukul 05.00 ditanggal 18 april 2018. Bergegas melaksanakan shalat subuh dan kemudian merapikan barang-barang yang akan kami bawa untuk mendaki, tak lupa kami mengisi perut dengan sarapan pagi. Pukul 09.00 kami siap berangkat menuju desa terakhir yaitu Desa Kiyu. Personil kami bertambah menjadikan kami berenam siap untuk menuju puncak gunung Halau halau. Perjalanan dari Barabai menuju Desa Kiyu memerlukan waktu sekitar satu setengah jam. Kami sempatkan mengisi BBM mobil dan membeli beberapa kebutuhan untuk pendakian. Kami Tiba di Desa Kiyu pukul 11.00 dan kami mulai menanjak...

Desa Kiyu - Puncak Tiranggang - Sungai Karuh
Kami memarkir mobil di Desa Kiyu, Desa Kiyu merupakan desa terakhir sebelum kami mulai mendaki. Pukul 11.00 kami mulai mendaki melewati jembatan serta aliran sungai. diawal perjalanan kami nampak jalan yang landai, tanaman yang kerap dijumpai adalah bambu dan tanaman semak-semak. Tanah merah mulai melekat pada telapak sepatu dan sendal kami, beberapa kali kami berhenti untuk beristirahat dan mengambil air di sungai sebagai cadangan kami. Jalan mulai menanjak, tanah merah mulai jelas berpadu dengan bebatuan dan nafas kami mulai terdengar bergemuruh, tak jarang kami temukan ladang-ladang warga dalam perjalanan menuju Puncak Tiranggang. Hujan turun dalam perjalanan kami menuju puncak Tiranggang, kami membuka flysheet untuk mengamankan barang-barang dan kami bergegas memasang jaket hujan. Kami tiba di Puncak Tiranggang pukul 15.30, kami disambut dengan warung acil yang menyajikan mie instan, gorengan dan minuman. Kami beristirahat, makan dan berfoto hingga mulai berjalan kembali pada pukul 16.30 menuju Sungai Karuh. Perjalanan menuju Sungai Karuh kami tempuh sekitar tiga jam setengah, jalan yang landai dan banyak turunan sehingga memudahkan langkah kami, namun hari mulai senja hingga menuju gelap serta hutan yang semakin tebal membuat cahaya matahari semakin sedikit menembus ke dalam hutan, banyak akar-akar pohon yang basah, tanah serta batu yang basah akibat hujan disiang hari membuat suasana kurang bersahabat ditambah kelelahan yang melanda kami. Pukul 20.00 kami tiba di Sungai Karuh, kami bergegas membuka tenda, membersihkan badan dan menyiapkan makan malam. Sungai Karuh biasa dijadikan pendaki sebagai tempat camp pertama sebelum melanjutkan kehari selanjutnya untuk memulai pendakian lagi menuju puncak.

Sungai Karuh - Jumantir - Simpang Tiga Haraan
Pagi hari 19 April 2019 kami terbangun dan langsung meuju air terjun di Sungai Karuh untuk membersihkan badan kemudian sarapan dan mempersiapkan barang-barang untuk melanjutkan pendakian dihari ke dua. Kami muali pendaikan pagi itu pukul 10.00 dengan medan tanjakan yang cukup terjal, batang pohon, akar pohon, tanah becek, batu berlumut hingga terhisap hewan pacet semua itu menjadi balada dalam pendakian kami menuju Jumantir. Kami menemukan beberapa medan pendakian yang curam di pinggir tebing, batang pohon tua yang tergeletak dan mulai rapuh oleh rayap, cahaya matahari semakin minim menembus hutan dan suasana semakin lembab. Kami sampai di Jumantir pukul 13.00, sekirat 3 jam kami tempuh menuju Jumantir dari Sungai Karuh. Di Jumantir kami masak, makan siang dan beristirahat. Jumantir berada di ketinggian 1.006 mdpl.

Kami melanjutkan perjalanan menuju puncak pukul 14.00, kami lansung disambut dengan tanjakan yang cukup terjal. Tak lama kami berjalan hujan mulai mengguyur, kami menngunakan jaket hujan dan mulai berjalan. Pacet semakin banyak menyerang kaki kami, lumut semakin tebal menyelimuti permukaan batang pohon dan batu-batu. Tanjakan dan medan landai silih berganti mengiringi langkah kaki kami menuju puncak. Menjelang magrib kami beristirahat sejenak di Pohon besar yang sering disebut dengan pintu masuk Halau Halau. Perjalanan kami terhenti di Simpang Tiga Haraan karena malam semakin larut dan fisik kami sudah lelah dan perlu beristirahat, kami tiba di Simpang Tiga Haraan pukul 20.00 malam, suhu pada malam itu mulai begitu dingin. Kami makan malam kemudian beristirahat dan berencana melanjutkan perjalanan kami menuju puncak pukul 04.00 subuh esok hari.

Simpang Tiga Haraan - Lembah Cirit - Penyaungan Bini - Penyaungan Laki - Puncak
Pukul 03.45 subuh kami bangun dan mempersiapkan barang-barang secukupnya untuk dibawa ke puncak. berbekal air minum secukupnya, head lamp yang kami bawa masing-masing, tracking pool, dan jaket tebal. Hari masih gelap kami mulai memacu langkah melewati Lembah Cirit kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju Penyaungan Bini. Kami beristirahat di Penyaungan Bini sekitar jam 05.30, sekitar 30 menit kami beristirahat sambil menunggu dua rekan kami yang sedang mengambil air untuk dibawa dalam perjalanan kami ke puncak. Personil kami kembali lengkap dan kami siap mendaki Penyaungan Laki hingga puncak. Jalan menuju puncak sangat ekstrim dengan kemiringan sekitar 50͒, kami harus melewati batu-batu besar yang diselimuti lumut tebal dan akar-akar pohon yang licin. Kami harus melalui pendakian yang sulit ini sekitar satu jam setengah hingga kami mulai melihat puncak Gunung Halau-halau di hadapan kami. Pukul 07.30 kami tiba di puncak, tidak urung saya menahan air mata menetes. Rasa lelah, haru, bahagia hingga rasa tak menyangka bisa mencapai puncak tertinggi di Kalimantan Selatan. Kami memerlukan tiga hari untuk dapat berada diatas puncak tertinggi ini.

Puncak Gunung Halau Halau menyajikan pemandangan yang amat luar biasa indahnya, hamparan awan yang menggumpal putih menyelimuti tiap sisi puncak, bak negeri diatas awan. Dari puncak gunung kita dapat melihat barisan gunung-gunung Meratus. Bentangan alam yang begitu indah memberi kesan kuasa ilahi yang maha besar dan luas. Angin yang berhembus ditambah dengan udara yang dingin menjadikan suasana di puncak gunung tertinggi di Kalimantan Selatan teramat syahdu. Tidak mengunggu waktu lama kami langsung mengambil banyak foto dari berbagai garis alam. tak perlu menggunakan kamera mahal dan tak perlu aplikasi foto edit karena pemandangan alam dari puncak gunung telah memberikan keindahannya.


Dua jam kami menikmati suasan damai di puncak gunung Halau- Halau dan kemudian kami mulai bergegas melanjutkan perjalanan untuk turun menuju tenda kami di Simpang Tiga Haraan, kami berencana malam 20 April kami akan bermalam di Sungai Karuh dan tanggal 21 April kami menuju Desa Kiyu dan langsung pulang ke Banjarmasin.

Tips jika ingin melakukan perjalanan ke Gunung Halau-Halau
1. Pastikan jasmani dan rohani benar - benar sehat dan baik
2. Telah melakukan latihan fisik sebelum melakukan pendakian
3. Jangan lupa melapor dan minta izin di basecame Desa Kiyu sebelum memulai pendakian
4. Tidak merusak alam, tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak dan mencoret-coret
    batu dan sebagainya
5. Menjaga kesopanan dan tatakrama sesuai kearifan masyarakat setempat selama melakukan
    mendakian
6. Jangan lupa membawa jaket, SB yang dapat menghangatkan tubuh, karena puncak Halau-Halau
    sangatlah dingin
7. Bawa bahan makanan secukupnya dan yang tidak meninggalkan sampah bekas makan
8. Siapkan perlengkapan berkemah yang memadai dan jangan lupa membawa P3K
9. Jangan lupa membawa semprotan anti nyamuk yang dapat membantu mengurangi serangan
    nyamuk, serangga hingga pacet
10.Hindari perjalanan malam.. wkwkwkwkwk
11.Ambil foto perjalanan pulang dan pergi sebanyak-banyaknya



Wednesday, April 10, 2019

PULAU BROMO KELURAHAN MANTUIL KOTA BANJARMASIN

PULAU BROMO KELURAHAN MANTUIL
KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN
KOTA BANJARMASIN
10 April 2019
Riam Faradigma
NalarAsa

Pulau Bromo merupakan salah satu pulau kecil yang terletak di bagian selatan Kota Banjarmasin. Pulau tersebut tidak cukup akrab didengar dan diketahui oleh warga Banjarmasin, padahal Pulau Bromo telah ada sekitar 30 tahun yang lalu. Secara administrasi Pulau Bromo merupakan pulau delta yang mempertemukan antara sungai Mantuil dan Sungai Barito masuk dalam Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin. Pulau Bromo dahulunya merupakan kawasan industri kayu dari PT Austral Byna Plywood. Cukup lama industr tersebut beroperasi di Pulau Bromo dan pada akhirnya perusahaan tersebut ditutup dengan meninggalkan sekelumit permasalahan dengan pemerintah daerah hingga pemerintah pusat. Saat ini yang tertinggal adalah bangunan dan mesin-mesin industri yang terbengkalai. 

Menurut data 2017 jumlah penduduk Pulau Bromo sebayak 1.150 penduduk terdiri dari 75 kepala keluarga, 4 RT dan 1 RW. Warga Pulau Bromo hidup secara dinamis dengan beragam suku dan budaya. Dari hasil kunjungan kami, di Pulau Bromo kami menemui beberapa suku dalam kehidupan masyarakat seperti suku banjar, jawa, dayak, bugis dan makkasar. Kepercayaan yang dipeluk oleh warga masyarakat Pulau Bromo yaitu islam dan keristen. Warga yang menetap di Pulau Bromo dahulunya bermigrasi untuk bekerja di industri kayu PT Austral Byna Plywood. Perusahaan tersebut cukup besar dan memiliki banyak karyawan. Sampai pada perusahaan tersebut tidak beroperasi lagi, maka para pekerjanya yang tetap menetap di Pulau Bromo mencari pekerjaan lain, diantranya kuli bangunan, buruh, petani, nelayan, pedagang dan pekerja serabutan. Tidak sedikit warga yang masih menempati rumah-rumah dinas/ mes-mes perusahaan sebagai tempat tinggal.



Pulau Bromo dengan batasan administrasi yang tidak luas memiliki fasilitas pendidikan seperti 1 TK,
SDN dan 1 Madrasah. Fasilitas pendidikan di Pulau Bromo merupakan fasilitas peninggalan dari PT
Austral Byna Plywood. Pada masa kejayaan perusahaan kayu tersebut memiliki banyak fasilitas-fasilitas pendukung yang bersifat kemasyarakatan, seperti mesjid, lapangan olah raga, dermaga, jalan,
pendidikan, kesehatan dan rumah-rumah dinas pekerja. Fasilitas yang masih berdiri dan dapat digunakan oleh warga setempat adalah fasilitas pendidikan dan mesjid. Warga masyarakat Pulau Bromo jika ingin melanjutkan pendidikan kejenjang SMA dan perguruan tinggi harus ke Kota Banjarmasin.

Pulau Bromo masuk dalam kategori desa tertinggal, secara legalitas dataran Pulau Bromo masih bersengketa antra Pemerintah Daerah dengan PT Austral Byna Plywood dan masih berlangsung hingga kini. Untuk mencapai Pulau Bromo hanya dapat menggunakan transportasi sungai, yakni jalur Sungai Mantuil dengan waktu penyeberangan sekitar 5-7 menit. Kapal penyeberangan yang mengangukut warga dan barang bawaan, juga mengangkut kendaraan roda dua. Saat kunjungan kami di akhir bulan Maret 2019 hanya terdapat 1 kapal kayu berukuran sedang yang melayani penyeberangan Pulau Bromo. Kapal penyebrangan ini dikelola oleh masyarakat setempat dan bukan merupakan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah. Dalam perjalanan kami ke Pulau Bromo menggunakan kendaraan roda dua sehingga tiket penyeberangan yang harus kami bayar sebesar Rp. 6.000 pulang pergi, kapal tersebut jauh dari standat keamanan berlayar sehingga tidak jarang ada penumpang kapal yang terjatuh ke sungai. Kondisi dermaga penyebrangan jauh dari standar layak dan aman, hanya berbahankan papan-papan yang di jejer. 




Beberapa ruas jalan di Pulau Bromo yang dahulunya masih berupa titian yang tersusun dari papan-papan, kini telah ditingkatkan menjadi titian beton oleh pemerintah Kota Banjarmasin. Ketika kapal penyeberangan merapat pada dermaga yang sangat sederhanan di Pulau Bromo nampak pemandangan lapak-lapak pedagang yang kosong. Kawasan itu nampak seperti pasar temporer yang beroperasi sekali dalam seminggu. Pulau Bromo jauh dari pemandangan kawasan rindang, susunan rumah-rumah temporer yang terbuat dari kayu lengkap dengan jamban berjejer di bantaran sungai menjadi pemandangan saat berada di atas kapal penyeberangan. Vegetasi dari Pulau Bromo adalah rawa pesisir, tanah basah dan tumbuhan rawa. 

Kami menyempatkan berdialog dengan warga setempat dalam kunjungan kali itu, besar harapan warga agar pemerintah dapat membangun jembatan penyeberangan dari Pulau Bromo ke Kelurahan Mantuil. Warga membutuhkan jembatan untuk memudahkan akses untuk keluar masuk Pulau Bromo. Jembatan tersebut diharapkan dapan mendorong pembangunan di Pulau Bromo dan meningkatkan ekonomi warga setempat. Dengan adanya jembatan maka anak-anak mereka yang ingin melanjutkan sekolah ke Kota Banjarmasin akan lebih mudah dan murah. Warga setempat juga berharap agar permasalahan sengketa daratan Pulau Bromo antara PT Austral Byna Plywood dan pemerintah daerah cepat menemukan titk terang sehingga warga setempat dapat hidup lebih tenang dan aman. Warga berharap pemerintah memberi perhatian dalam bentuk membunga lapangan pekerjaan dan lapangan usaha agar dapat menyerap warga setempat sebagai tenaga kerja dan warga dapat berusaha. Warga berharap adanya peningkatan pada fasilitas dan tenaga pelayanan masyarakat khususnya dibidang kesehatan dan pendidikan.
Jika cita-cita pemerintah daerah ingin menjadikan Pulau Bromo sebagai salah satu wilayah destinasi pariwisata maka perlu banyak pembenahan dan perbaikan diberbagai bidang, karena menurut Nuryati, (1994) dasar pengembangan pariwisata adalah suatu proses berkesinambungan untuk melakukan matching dan adjustment yang terus menerus antara sisi supply dan demand kepariwisataan yang tersedia untuk mencapai misi yang telah ditentukan. Sedangkan potensi pariwisata mengandung makna upaya untuk lebih meningkatkan sumber daya yang dimiliki oleh suatu objek dengan cara melakukan pembangunan unsure-unsur fisik maupun non fisik dari system pariwisata sehingga meningkatkan produktivitas.

Salam NalarAsa

Tuesday, April 2, 2019

MEMBANGUN LITERASI DIGITAL DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0

MEMBANGUN LITERASI DIGITAL DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
04 April 2019
Riam Faradigma
NalarAsa


1.      Sejarah Revolusi Industri
Awal terjadinya fenomena revolusi industri dimulai pada tahun 1750-1850 dengan memberi perubahan besar dibidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi dan teknologi. Perubahan yang terjadi akibat terjadinya revolusi industri memberi dampak pada kondisi sosial, ekonomi dan budaya. Revolusi industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar hingga ke seluruh dunia. Revolusi industri ditandai dengan adanya penemuan mesin uap yang kemudian dari mesin tersebut diaplikasikan untuk dapat menghasilkan dan memperbanyak produksi barang di Eropa.
Faktor yang mendasari terjadinya revolusi industri yaitu terjadinya revolusi ilmu pengetahuan ditandai dengan bermunculannya para ilmuan seperti Francis Bacon, Rene Descartes, Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian. Disamping itu ada beberapa hal yang turut serta dalam mendorong terjadinya revolusi industri diantaranya: (1) Situasi politik tidak stabil; (2) Bahan tambang yang berlimpah di Inggris; (3) Penemuan dibidang teknologi; (4) Kemakmuran di Britania Raya; (5) Pemerintah memberikan perlindungan terhadap hak paten dan (6) Urbanisasi penduduk.
Revolusi memberikan perubahan yang tajam hingga mengubah tatanan sosial kehidupan masyarakat hingga tatanan Negara yang memberikan dampak yang luas, mencakup bidang ekonomi, budaya dan politik. Revolusi industri menjadi sinyal titik balik dalam peradaban dunia, seluruh bidang kehidupan merasakan dampaknya. Dampak yang dirasakan khususnya pada pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Dampak di bidang sosial berkenaan pada perkembangan urbanisasi, upah pekerja rendah, munculnya golongan pengusaha dan golongan pekerja, adanya kesenjangan antara pengusaha dan pekerja hingga munculnya revolusi sosial.

2.      Revolusi Industri 1.0, 2.0, 3.0, 4.0
Ekonomi acap memperbincangkan segala upaya manusia dalam menghadapi kelangkaan. Revolusi industi hadir untuk menaklukan kelangkaan tersebut dengan resolusi-resolusi yang lebih efektif dan dapat menghemat waktu, tenaga dan uang yang mana dapat menggunkannya untuk mengatasi kelangkaan lainnya.
Revolusi industri 1.0 ditandai dengan ditemukannya dan digunakannya mesin uap untuk memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dengan lebih efektif dan murah. Berkat adanya mesin uap, produksi barang dapat dilakukan dimana saja. Adapun dampak negatif dari mesin uap ini adalah pencemaran udara dan limbah-limbah pabrik lainnya. Dengan adanya mesin uap Imperialis Eropa dapat menaklukan Asia dan Afrika dengan cepat dan mudah.
Revolusi industri 2.0 yang terjadi di abad-20 tenaga uap diganti dengan tenaga listrik. Adanya tenaga listrik tidak dapat serta merta menyempurnakan produksi pabrik, sehingga masih jauh dari produksi pabrik modern dimana masih membutuhkan banyak tenaga kerja. Revolusi industri kedua berdampak pada kondisi militer di Perang Dunia II. Ribuan tank, pesawat dan senjata-senjata tercipta dari pabrik-pabrik yang menggunakan lini produksi dan ban berjalan. Perubahan kondisi masyarakat pada revolusi industri 2.0 ini yaitu masyarakat mulai meninggalkan kegiatan agraris menuju masyarakat industri.
Hadirnya revolusi industri 3.0 muncul dengan kecanggihan informasi hingga meninggalkan era industi. Revolusi diera informasi mulai menjalankan mesin-mesin secara otomatis, komputer hingga robot. Mesin-mesin tercipta semakin canggih seperti penemuan konduktor, disusul transistor, lalu integrated chip (IC) membuat komputer dengan ukuran semakin kecil, membutuhkan tenaga listrik yang kecil, sedangkan kemampuannya semakin melangit.
Revolusi industri 4.0 membawa isu revolusi teknologi dan revolusi digital yang didukung dengan kemampuan jaringan internet. Bukti dari mulai bergeraknya revolusi industri 4.0 dengan smart phone canggih yang berada hanya dalam genggaman tangan, di dukung dengan jaringan internet guna akses big data. Ravolusi ini memberi dampak yang sangat signifikan pada kondisi sosial masyarakat. Segala urusan yang kemudian dapat dipermudah bahkan dapat digantikan oleh kecanggihan teknologi dan digital pada revolusi industri 4.0

ULASAN

Internet bersama dengan perangkat mobile phone untuk mengakses big data merupakan bentuk yang teraktual bahwa revolusi industri 4.0 telah memberi dampak yang menggurita hingga ke negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mobile phone sudah begitu melekat dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia, sampai-sampai sudah tidak asing lagi melihat bocah dengan lincah menggunakan smartphone. Dari mulai bangun pagi, naik kendaraan, di sekolah, di kantor, sampai pulang kembali ke rumah manusia yang berada dalam balada revolusi industri 4.0 tidak dapat absen untuk membuka smartphone , baik untuk berkomunikasi, mencari informasi, melakukan transaksi, mencari hiburan atau sekedar mengecek status media sosial. Dengan menjamurnya perangkat mobile dan online untuk mengakses big data, ada tiga hal yang muncul sebagai dampak dari revolusi industrI 4.0 menjadi inti untuk mewakili fenomena masyarakat informasi yaitu kecepatan (speed), virtualitas (virtuality) dan jaringan (net working).   
Jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat. Hal ini, selain karena meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap internet dan dukungan infrastruktur, juga karena semakin menjamurnya perangkat mobile yang mampu mengakses internet sehingga orang tidak harus menggunakan PC atau laptop. Apalagi perangkat mobile harganya semakin terjangkau sehingga semua lapisan masyarakat dapat memilikinya. Sama halnya dampak yang terjadi akibat adanya revolusi industrI mulai dari awal terjadinya revolusi industrI 1.0 – 4.0 tidak dinafikan bahwa akan memberikan dampak kepada masyarakat. Para ahli berpandangan terkait permasalah dampak revolusi industrI 4.0 terhadap masyarakat, ditemukan tiga intepretasi yang berbeda mengenai bagaimana revolusi teknologi berdampak, diantaranya: (1) instrumentalisme teknologi, memegang dua keyakinan inti diantaranya teknologi secara esensial yang bersifat netral dan tidak mengandung nilai serta teknologi patuh dimana tundunk terhadap perintah manusia; (2) determinisme teknologi, mempercayai akan potensi teknologi untuk  membawa perubahan social pada tingkat makro atau masyarakat; (3) substantivisme teknologi, menentang kepercayaan deterministic terhadap sifat netralitas dan kebenaran teknologi.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan pendududk di Indonesia akan terus meningkat hingga 2035. Jumlah penduduk diprediksikan akan mencapai 305,6 juta jiwa, sekitar 70% merupakan usia produktif. Besarnya jumlah penduduk merupakan potensi yang baik jika berbanding lurus dengan kemampuan SDM yang berkualitas, salah satunya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dan komunikasi secara positif dan produktif. Jika tidak, malah akan menimbulkan banyak permasalahan. Indonesia bukanlah negara yang tertinggal dalam hal teknologi informasi, terbukti dari jumlah kepemilikan gadget hingga yang paling canggih. Hal ini, mengapa Indonesia dipandang sebagai pasar yang potensial untuk produk-produk teknologi, dimana jumlah pengguna kebanyak berasal dari usia-usia produktif atau dapat dikategorikan pada zona generasi milenial. Generasi milenial menjadi salah satu unsur bangsa ini yang akan menentukan wajah Indonesia ke depan. Jumlah mereka yang setengah dari penduduk Indonesia dan menjadi faktor penentu perubahan.  
CEO Office Strategi Development Tokopedia, Doni Nathaniel (Beritasatu.com, 2017) mengungkapkan, perkembangan dunia digital di Indonesia sejalan dengan penetrasi internet di Indonesia yang terus meningkat, sehingga perlu mulai mempersiapkan skill digital native. Dengan pengetahuan dan teknologi yang dimiliki, masyarakat Indonesia dapat mempunyai kesempatan yang sama untuk memanfaatkan teknologi untuk pembangunan bangsa dalam hal peningkatan ekonomi digital. Generasi milenial harus cerdas dan memiliki literasi digital yang memadai agar kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menjadi berkah dan mendorong kemajuan. Generasi milenial yang melek digital akan menjadi salah satu modal utama untuk membangun bangsa ini ke depan. Dampak kemajuan teknologi dan komunikasi yang tidak dibarengi dengan literasi digital maupun kesadaran untuk memanfaatkan media digital secara positif memang sangat beresiko.
Revolusi industri 4.0 mengantar masyarakat Indonesia untuk turut menikmati perkembangan teknologi, salah satunya melalui media sosial dan perangkat jejaring sosial digital lainnya. Perkembangan teknologi yang menjadi efek dari revolusi industri 4.0 menjadikan masyarakat terlena dengan kecanggihan teknologi yang hanya berada digenggaman tangan hingga meninggalkan radio, televisi dan media cetak. Masyarakat telah piawai dalam mengakses jaringan dengan teknologi melalui media-media sosial digital, konten-konten yang bejubel pada wall media soaial. Konten-konten memiliki pesan dan maksud yang beragam, mulai dari urusan dunia hingga urusan akhirat, konten positif hingga negatif, konten edukasi hingga provokasi dan masih banyak lagi.
Melihat fenomena dampak revolusi industri yang merambah pada kehidupan sosial masyarakat bangsa Indonesia, perlu adanya penerapan literasi digital dimasyarakat agar tidak menimbulkan kerusakan pada konteks sosial masyarakat. Upaya yang dapat diaplikasikan untuk membangun literasi digital pada masyarakat, diantaranya: (1) Cerdas, memanfaatkan internes secara baik dalam arti tepat guna, aman sesuai etika, budaya, dan norma yang berlaku; (2) Kreatif, menciptakan karya baru yang berpotensi memberikan manfaat dan nilai tambah; dan (3) produktif, mendapatkan atau memberikan manfaat yang maksimal dari penggunaan teknologi dan internet, untuk diri sendiri dann orang lain. Menggunakan media sosial dengan memperbanyak situs-situs kreatif dan produktif untuk menginspirasi masyarakat agar menciptakan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat sesuai dengan minat.

KESIMPULAN

Kunci dari pertumbuhan masyarakat menuju arah yang lebih baik adalah bagaimana mereka khususnya generasi milenial dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi tersebut secara bijak, cerdas dan optimal. Semua itu upaya menciptakan Human Intelligent Society dengan menerapka teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai aspek kehidupan. Revolusi industri pada era modern saat ini membuat semuanya terhubung satu dengan lainnya melalui jaringan internet atau bias disebut dengan Internet of Things. Kondisi ini akan menciptakan nilai baru dalam masyarakat melalui kekuatan teknologi informasi dan komunikasi. 
Pada masa-masa mendatang, nilai dalam masyarakat akat tercipta melalui ekosistim digital. Semua dimungkinkan berkat jaringan digital yang menghubungkan manusia dan berbagai benda yang ada di sekitarnya. Jarak dan waktu bukan lagi menjadi penghalang bagi masyarakat maupun industri. Dunia terus tumbuh. Manusia dan benda akan saling terkoneksi dan berbagai informasi. 
  Kunci dalam menghadapi dunia seperti itu adalah bagaimana memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan tepat, dengan manusia sebagai pusat inovasi. Semua mimpi dan harapan yang diletakkan di atas harus bertumpu pada manusia yang cerdas dan bijaksana dalam memanfaatkan teknologi untuk tujuan yang positif dan produktif. Semua itu perlu upaya terencana dan sistematis karena teknologi tidak dengan sendirinya mencerdaskan masyarakat. Teknologi memang memberikan pengaruh bagi kehidupan manusia namun tidak berarti bahwa teknologi “menentukan” apa yang dapat kita lakukan, apa yang dapa kita maknai, jenis hubungan yang dapat kita miliki, apa yang kita pikirkan, dan siapa kita menjadi. 


Salam NalarAsa

PESAN PENTING DARI BUKU SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT

PENDEKATAN YANG WARAS DEMI MENJALANI HIDUP YANG LEBIH BAIK 10 AGUSTUS 2019 R. FARADIGMA NalarAsa Buku ini dapat membantu kita untuk ...