Tuesday, July 23, 2019

WISATA RAMMANG RAMMANG KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN

WISATA RAMMANG RAMMANG MAROS
SULAWESI SELATAN
07 Juni 2019
R. Faradigma
#NalarAsa #KerangkaFikir
#WisataMaros #RamangRamangMaros

Pemandangan jajaran pegunungan Batu karts
Ramang-Ramang adalah sebuah kawasan di gugusan pegunungan Karst (kapur) Maros-Pangkep yang terletak di Desa Salenrang Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Kawasan Ramang-Ramang dahulunya merupakan kawasan pertambangan Batu Kapur sebelum kini di jadikan kawasan wisata. Rammang-Rammanng berasal dari bahasa Makassar yang memiliki arti awan dan kabut, penamaan ini merupakan pencerminan dari kondisi alam yang selalu diselimuti awan dan tidak jarang diselimuti kabut tebal khususnya di pagi hari. Kawasan wisata Rammang-Rammang dapat ditempuh sekitar 2 jam dengan jarak 40 KM dari Kota Makassar. Aksesibilitas yang lancar dan mudah menuju kawasan wisata Rammang-Rammang, pengunjung dapat menggunakan transportasi umum maupun pribadi.

Menempuh jarak 40 km dengan waktu 2 jam tidak akan membuat pengunjung yang akan menuju ke Kawasan Wisata Rammang-Rammang menjadi bosan, karena banyak pemandangan yang sangat memukau pada sisi kanan dan kiri jalan yang dilalui. Kawasan Rammang-Rammang berada tidak jauh dari jalan poros provinsi. Memasuki kawasan tersebut melewati kantor perusahaan semen Bosowa, pengunjung dapat menikmati pemandangan jejeran pegunungan Karst serta hamparan sawah yang terbentang luas dan tak jarang terdapat bongkahan batu-batu besar berwarna hitam yang eksotik diantara bentangan persawahan. 
Pemandangan bongkahan bebatuan karts berwarna hitam
Setibanya di pemberhentian terakhir di Kawasan Wisata Rammang-Rammang terdapat temat regitasi dan penyewaan perahu terletak di pinggir sungai dilengkapi dengan fasilitas parkir yang luas, sehingga pengunjung bisa menitipkan kendaraannya pada petugas parkir dengan biaya penitipan mobil sebesar Rp. 10.000 dan sepeda motor sebesar Rp. 5.000. Tempat Registrasi tersebut merupakan bangunan semi permanen yang memiliki luas sekitar 50 m persegi terbuat dari kayu, terdapat fasilitas toilet dan tempat tunggu bagi pengunjung dan bagi pengemudi perahu dalam menunggu pengguna jasa perahu menuju kawasan wisata Batu Karst. Setiap Sudut ruangan pada tempat tunggu penumpang terdapat informasi-informasi mengenai keragaman wisata yang dapat dikunjungi dan disertakan pula pilihan-pilihan wisata dengan keunikan dari ragam wisata tersebut. 
Bangunan yangg terbuat dari material kayu yang merupakan tempat registrasi pengunjung dan penyewaan perahu, terdapat fasilitas penitipan kendaraan yang luas
Teknologi informasi yang semakin canggih sehingga dapat menyebarkan informasi secara cepat dan luas, hal ini juga menjadi media yang digunakan masyarakat hingga pemerintah setempat dalam mempromosikan kawasan wisata Rammang-Rammang di Desa Lasinrang Kabupaten Maros. Damapak dari hal tersebut diantarannya menarik perhatian orang-orang yang penasaran dengan keeksotikan wisata pegunungan batuan Karst, tidak hanya menarik perhatian pengunjun dari daerah-daerah di Indonesia tapi juga menarik perhatian pengunjung dari mancanegara. Tarif retribusi untuk masuk ke kawasan wisata pegunungan Karst dibedakan berdasarkan asal wisatawan/pengunjung dimana pengelola kawasan wisata Rammang-Rammang ini ditangani oleh Kelompok Sadar Wisata Rammang-Rammang.

Pengunjung harus menyewa perahu untuk menuju ke objek-objek wisata di kawasan wisata pegunungan Karts. Biaya penyewaan Perahu berkisar antar Rp 150.000 - Rp  300.000, perahunya menggunkan tenaga mesin berbahan bakar solar yang dicat berwarna warni sehingga terlihat menarik dan cukup instagramable. Perahu kayu tersebut dapat memuat pengunjung sebanyak 2-6 orang dengan satu pengemudi. Pengunjung akan dibawa menyusuri sungai dengan arus yang tenang dengan pemandangan pegunungan batu Karst. Pada sisi kanan dan kiri sungai dipenuhi pepohonan khas rawa seperti pohon Nipa, pohon Bakau dan masih banyak flora lainnya yang rindang di sepanjang sungai, Pemandangan tersebut menambah keeksotikan alam dan membuat nyaman para pengunjung dalam menyusur sungai menuju objek wisata pegunungan Karst. Dalam menyusuri, tak jarang pengunjung dapat temui bagan-bagan ikan yang berjejer di sepanjangan bantaran sungai.
Perahu yang dicat berwarna warni menyusur sungai yang pada bantaran sungai terdapat pohon Nipa dan Bakau
Menyusuri sungai selama 10-15 menit, pengunjung tiba di Kawasan wisata pegunungan Karst. Perahu menepi dan pengunjung naik ke daratan melalui dermaga kecil yang terbuat dari kayu yang menyambung dengan pos retribusi. Tarif retribusi untuk pengunjung domestik/lokal dikenakan Rp 3.000/ orang dan untuk pengunjung mancanegara dikenakan Rp. 5.000/orang. Melewati pos retribusi, pengunjung akan melalui dengan melalui jalan titian dari kayu dengan lebar sekitar 1, 5 meter. Pengunjung dapat menyusuri jalan-jalan titian kayu hingga jalan-jalan sempit pada pematang empang dengan pemandangan sejauh mata memandang adalah pegunungan batu Karst yang menjulang tinggi. Perlu diketahui bahwa di dalam kawasan wisata ini telah dilengkapi fasilitas peribadatan seperi musolah, warung makan milik warga, papan informasi, penunjuka arah, nama-nama destinasi wisata hingga tempat sampah. 
Pos pembayaran retribusi masuk ke lokasi Objek Wisata

Jalan titian yang terbuat dari kayu dengan pemandangan pegunungan karts
Sejak awal tiba di kawasan wisata pegunungan Karst, pengunjung bebas menggunkan kamera HP hingga kamera profesional untuk mengambil gambar di kawasan tersebut yang mana tak henti-hentinya menyuguhkan keindahan alam pegunungan batu Karst yang hanya ada tiga di Dunia, diantaran di Indonesia, Tiongkok dan Vietnam.  Selain pemandangan gunung-gunung batu Karts yang menjulang tinggi berwana gelap yang diselimuti dengan tanaman hijau, pengunjung dapat menikmati tanjakan-tanjakan kecil untuk menuju dataran lebih tinggi dikawasan pegunungan batu yang lebih. Hamparan empang ikan air tawar milik warga dapat dilihat dengan indah dari dataran yang lebih tinggi, selain itu tak sedikit pohon kelapa yang menjulang tinggi dan terayun oleh angin bertiup sepoi-sepoi. Berjalan di pematang empang yang merupakan jalan penghubung antara objek wisata dalam satu kawasan wisata memberikan nuansa pedesaan yang kental, bebek-bebek berwarna cerah berenang di dalam kolam empang yang dibenuhi air berwarna keruh, selain itu tanaman berbuah seperti pohon pisang, pohon pepaya, pohon kelapa, dan taman umbi-imbian yang menjalar dipermukaan tanah.


Menjelajahi objek-objek wisata di dalam kawasan wisata pegunung batuan Karst hingga membawa wisatawan/pengunjung ke wisata Gowa Batu Intan. Menuju Gowa Batu Intan, pengunjung harus melewati hamparan sawah dimana pematang sawah menjadi jalan yang harus dilalui pengunjung hingga masuk ke jalan berbatu pecah yang diapit oleh dua gunung. Di sana pengunjung akan menemui satu rumah warga yang merupakan warga asli yang sejak awal telah berdiam hingga beberapa generasi yang kemudian mereka membuka Gowa Batu Intan tersebut menjadi objek wisata yang dapat dikunjungi wisatawan. Suryani, salah satu anak dari pemilik rumah di objek wisata tersbut menjadi pemandu wisatawan/ pengunjung untuk menyusuri Gowa Batu Intan. Setibanya pengunjung di objek Wisata Gowa Batu Intan, pengunjung harus membayar retribusi masuk, hal ini diterapkan oleh warga asli guna sebagai biaya operasional dalam pemeliharaan objek wisata tersebut. Wisatawan/ pengunjung dapat membeli hidangan yang dijajakan oleh warga hingga fasilitas seperi tempat membasuh tangan dan kaki pasca menjelajahi gunung Gowa Batu Intan. Dari lokasi pembayaran retribusi, pengunjung harus melakukan pendakian yang cukup terjal dengan rute pendek. pengunjung dianjurkan menggunakan sepatu pendakian karena medan berbatu pecah dapat merusak alas kaki yang bukan untuk digunakan pada medan berbatuan hingga dapat menggunakan cedera pada kaki jika tidak menggunakan sepatu pendakian. Dengan Head Lamp yang merupakan fasilitas penjelasajahan, pengunjung dapat memulai perjalanan bersama Suryani. Suryani akan memandu pengunjung melewati rongga-rongga sempit dalam gowa menggunakan penerangan dari head lapm dan menceritakan kisah dari batu-batu yang menyerupai hewan, skalaktit skalagmit didalam gowa hingga bongkahan batuan intan yang masih murni dan bercahaya akibat pantulan dari sinar head lapm. 
Pematang sawah menjadi akses menuju Gowa Batu Intan

Gunung yang terpisah oleh jalan menuju Gowa Gunung Batu Intan

Medan menuju pintu Gowa

Pintu masuk Gowa Batu Intan
Setelah puas mengeksplor Gowa Batu Intan, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan ke objek wisata lainnya yaitu ke wisata Batu Kapur, Wisata Taman Batu Kampung Laku yang terdapat di kawasan yang terpisah dari wisata pegunungan Karts, merupaka objek wisata yang baru dibuka oleh warga setempat. Wisatawan harus melakukan penyusuran sungai menggunakan perahu lagi untuk menuju objek wisata Batu Kapur. Tiba di dermaga kecil, pengunjung langsung disambut oleh pria paruh baya yang merupakan warga asli di daerah tersebut. Pak Komaruddin panggilan pria paruh baya tersebut, yang siap menemani pengunjung untuk menjelajahi jajaran bebatuan kapur yang bentuknya sangat beragam, indah dan eksotis. Beliau tak segan-segan menawarkan jasa untuk membantu wisatawan dalam mengabadikan momen saat berada di tengah-tengan bebatuan kapur. Disana banyak sekali spot foto yang sangat menarik, mulai dari hamparan rumput hijau dengan gundukan bebatuan berukuran besar berwarna hitam hingga deretan bebatuan yang menjulang tinggi dengan rongga-rongga yang bentuknya menyerupai gowa-gowa, tak jarang ada rongga yang tak dapat dimasuki cahaya matahari. 
Pemandangan bebatuan hitam di kawasan Wisata Taman Batu Kampung Laku

Diantar Rongga-rongga bebatuan

Dermaga Taman Batu Kampung Laku

Setelah Asik berpetualang di kawasan wisata Rammang-rammang, mulai dari memulai perjalan dari Kota Makassar hingga ke Kabupaten Maros, menyusuri sungai, mendaki dataran tinggi berbatuan, berjalan di pematang sawah dan empang, menjelajahi gowa yang gelap dan lembap, menelusuri rongga-rongga bebatuan kapur hingga menyinggahi penginapan & cafe terapung dibantaran sungai, maka pengunjung harus kembali ke bangunan kayu diawal yang merupakan rumah registrasi dan informasi serta pempat penyewaan perahu. Kemudian pengunjung dapat melanjutkan perjalanan menuju tempat-tempat wisata yang mengagumkan lainnya di Sulawesi Selatan.

Tips perjalanan ke kawasan wisata Rammang-Rammang Kabupaten Maros
  1. Pastikan fisik sehat dan berstamina
  2. Membawa uang secukupnya untuk biaya akomodasi menuju kawsan wisata Rammang-Rammang, penyewaan perahu, bayar retribusi masuk objek wisata,  menyewa alat susur gowa dan membeli jajanan/cemilan (dapat membawa bekal sesuai selera)
  3. Gunakan pakaian yang tepat agar membuat anda nyaman dan aman semala menjelajahi objek-objek wisata
  4. Menggunkan sepatu/sendal gunung, agar dapat melindungi hingga meminimalisir cedera pada kaki
  5. Membawa alat dokumentasi seperti kamera HP atau kamera profesional
  6. Jangan lupa menggunakan sunblock body & face untuk menghindari sengatan sinar matahari, karena perjalanan menyusuri beragam objek-objek wisata cukup panjang dan lama sehingga kulit harus tetap terjaga.
 Selamat Melakukan Perjalanan ke Kawasan Wisata Rammang-Rammang Kabupaten Maros

PESAN PENTING DARI BUKU SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT

PENDEKATAN YANG WARAS DEMI MENJALANI HIDUP YANG LEBIH BAIK 10 AGUSTUS 2019 R. FARADIGMA NalarAsa Buku ini dapat membantu kita untuk ...