Wednesday, August 22, 2018

DESA TRANSMIGRASI KECAMATAN MANDASTANA BARITO KUALA

DESA TRANSMIGRASI KECAMATAN MANDASTANA
KABUPATEN BARITO KUALA
17 Agustus 2018
NalarAsa

Areal Tumpang Sari Persawaan dan Kebun Jeruk

Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dari wilayah yang padat penduduk ke wilayah yang kurang penduduk dalam suatu batas negara. Transmigrasi merupakan salah satu bentuk dari perpindahan penduduk atau mobilisasi penduduk yang kita ketahui seperti migrasi dan urbanisasi. Transmigrasi merupakan suatu program yang dibuat oleh pemerintah Indonesia untuk memindahkan penduduk dari kota yang padat penduduk ke desa didalam wilayah Indonesia. penduduk yang melakukan transmigrasi disebut transmigran. Tujuan resmi program transmigrasi adalah untuk mengurangi kemiskinan dan kepadatan penduduk di pulau jawa, memberikan kesempatan bagi orang yang mau bekerja, dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk mengelola sumber daya di wilayah-wilayah lain sepert Papua, Kalimantan, Sumatra dan Sulawesi. 
Menurut sejarah sistem transmigrasi telah ada sejak pemerintah kolonial Belanda yang dimana merintis kebijakan ini diawal abad ke-19 untuk mengurangi kepadatan penduduk di pulau Jawa dan memasok tenaga kerja untuk perkebunan di Pulau Sumatera. Setelah kemerdekaan Indonesia diakui oleh Belanda tahun 1949 di bawah pemerintahan Soekarno, program transmigrasi dilanjutkan dan diperluas cakupannya hingga Papua. Pada puncaknya antara tahun 1979 sampai 1984 sebanyak 535.000 KK (hampit 2,5 juta jiwa) pindah tempat tinggal melalui program transmigrasi. Dasar hukum yang digunakan untuk program transmigrasi adalah UUD 1945 No. 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian dan peraturan Pemerintan Republik Indonesia No. 2 Tahun 1999 tengtang Penyelenggaraan Transmigrasi ditambah dengan beberapa Keppres dan Inpres pendukung.

Propinsi Kalimantan Selatan daerahnnya kaya akan hasil buminnya, baik  sektor migas maupun non migas. Dalam catatan sejarah Kalimantan Selatan, pernah sebagai daerah pemasok lada di nusantara untuk kawasan indonesia bagian tengah. Pada abad ke -19 Kalimantan Selatan juga menjadi penghasil emas hitam atau batu bara sehingga ditinjau dari aspek ekonomi Kalimantan Selatan sangat menjanjikan bagi kehidupan sosial masyarakat. Kabupaten Barito Kuala merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan yang mayoritas masyarakatnnya bergerak dalam sektor pertanian perkebunan, dan banyak sekali terdapat lahan kosong, sampai dirumah penduduk dibelakang rumahnnya di temukan lahan kosong dan juga banyak ditemukan peternakan, sering sekali banyak kita jumpai kambing dan sapi. Barito kuala tercatat pada tahun 2009 berhasil berswasembada beras. sebuah prestasi yang tentunya memberikan dampak yang sangat besar kontribusinya dalam peningkatan kualitas pertanian. Selain itu dari segi perkebunan, karet dan sawit juga menjadi prioritas untuk digalakkan penanamannya. Walaupun  sedikit warga yang menanam tanaman perkebunan yang akan menghasilkan keuntungan yang  tinggi ini. Kedatangan para transmigrasi tentunya sangat mempengaruhi hubungan hubungan sosial yang terjadi, baik itu diantara masyarakat transmigrasi penduduk asal maupun antara sesama masyarakat transmigran yang berasal dari jawa, pulau Kalimantan merupakan pulau terbesar di Indonesia dan memiliki jumlah penduduk yang relatif sedikit menjadi salah satu tempat tujuan transmigrasi, wilayah ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan pertanian. 

Berkunjung kedua desa di Kecamatan Mandastana yaitu Desa Karang Indah dan Desa Karang Bunga tepat di Hari Kemerdekaan Indonesia yang berjarak sekitar 22 km dari Kota Banjarmasin, dengan misi menggali informasi dan pengetahuan mengenai kearifan lokal dari kedua desa tersebut yang masyarakat setempatnya didominasi oleh warga transmigran dari pulau Jawa. Desa Karang Indah dan Desa Karang Bunga Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala adalah desa-desa yang masuk dalam daerah tujuan transmigrasi, dan kondisi sekarang hampir 90% penduduknnya adalah transmigran Jawa keadaan lahan dan jenis tanah di desa ini  sangat mendukung dalam proses pertanian dan perkebunan, sehingga masyarakat yang sukunya berbeda-beda dan membuat bisa  daerah itu bervariasi sistem pertaniannya. Menurut pengakuan mbah Sutrisni yang merupakan salah satu transmigran di Desa Karang Indah "ada beberapa desa transmigrasi di Kecamatan Mandastana dibuka sejak tahun 1982, saya dan keluarga masuk dalam kelompok transmigran pertama dari Jawa ke Kabupaten Barito Kuala yang merupakan program transmigrasi besar-besaran di seluruh Indonesia oleh pemerintah. Saat itu kondisi desa masih sepi karena merupakan kawasan yang baru dibuka oleh pemerintah setempat, masih minim fasilitas dan akses. Tiap kepala keluarga diberi 2 Ha tanah garapan dan 1 unit rumah sederhana beserta pekarangan sesuai aturan dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kami mulai meniti kehidupan sejak saat itu hingga kini memiliki anak keturunan dengan taraf hidup yang lebih baik jika dibandingkan dengan kehidupan kami saat masih di Jawa, ujar mbah Sutrisni. Kini mbah Sutrisni telah memiliki 3 Ha lahan yang ditanami padi, jeruk dan kacang tanah serta rumah permanen yang berukuran cukup besar dengan 5 buah kamar.

Atmosfer Hari kemerdekaan yang begitu terasa saat menyaksikan momen perayaan hari kemerdekaan di Desa Karang Indah dan Karang Bunga. Beragam lomba-lomba kemerdekaan diselenggarakan dan sangat menarik perhatian dan partisipasi warga hingga mengundang antusias warga desa seberang untuk menyaksikan semarak perlombaan yang diadakan, beragam lomba yang tersusun padat hingga penyelenggaraannya berlangsung selama 5 hari berturut-turut.
Panjat Pinang Hari Kemerdekaan di Desa Karang Indah
Lomba Masak Ibu-ibu PKK Desa Karang Bunga
Adapun ragam lomba yang diadakan meliputi:
Lomba Sepeda Hias; Lomba Balap Karung; Lomba Makan Kerupuk; Lomba Masak Ibu PKK; Lomba Menghias Pekarang Rumah; Lomba Balap Sendok Kelereng dan Panjat Pinang. Serta turut diramaikan sengan hiburan dimalam hari, seperti: Reok, Wayang, dan pementasan budaya lainnya.

Secara geografis Desa Karang Indah dan Desa Karang Bunga Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala berada pada hamparan wilayah yang datar dengan kelerengan 0% - 2%, dengan ketinggian elevasi berkisar antara 1 - 3 meter diatas permukaan laut, wilayah tersebut juga dilalui oleh 2 aliran sungan besar yaitu sungai Barito dan sungai Kapuas. Hal tersebut sangat mempengaruhi tata kelola air pada wilayah tersebut. Kandungan tanah Alluvial pada wilayah tersebut sangat baik untuk persawahan dan perkebunan. Terdapat pula daerah gambut pada handil-handil/ saluran-saluran pembuangan air menuju sungai. Pemukiman penduduk tumbuh mengikuti pola jalan, baik jalan sekunder hingga jalan lingkungan. Kondisi jalan di Desa Karang Indah dan Desa Karang Bunga Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala pada jalan sekunder trans kecamatan telah teraspal, sedangkan kondisi jalan trans desa hinggan jalan lingkungan ada beberapa yang sudah dicor semen namun sebagian lainnya masih dalam kondisi pengerasan material batu.
Kondisi Jalan Lingkungan di Desa Karang Indah yang telah dicor semen
Perekonomian Desa Karang Indah dan Desa Karang Bunga Kecamatan Mandastana selain bersumber dari alokasi APBN, pajak dan retribusi dan Bantuan dari APBD juga bersumber dari APBDes atas hasil usaha, swadaya dan partisipasi masyarakat. salah satu badan usaha desa yang menjadi salah satu sumber APBDes yaitu BUMDes (Badan Usaha Miliki Desa). BUMDes mengelola usaha milik desa dan didukung oleh partisipasi masyarakat seperti adanya Kampung Inggris Transmigrasi di Desa Karang Indah dan Agrowisata Jeruk Siam di Desa Karang Bunga.

Kampung Inggris Transmigrasi di Desa Karang Indah telah berdiri sejak tahun 2012 yang prakarsai oleh warga desa yang berprofesi sebagai petani maupun pembudidaya jeruk siam yang kemudian dilirik oleh pemrintah desa untuk dikembangkan. Pada awalnya pemerintah desa yang bekerjasama dengan kementrian Ketenagakerjaan dan transmigrasi untuk mengutus 2 orang warga ke Kampung Inggris di Pare Kediri Jawa Timur untuk belajar selama 6 bulan dengan harapan ilmu yang di dapatkan di Pare dapat di aplikasi dan di kembangkan pada Kampung Inggris Transmigrasi di Karang Indah. Selanjutnya diutus lagi sekitar 20 warga desa pada generasi kedua untuk belajar di Pare pasca kembalinya 2 warga yang telah menyelesaikan pendidikannya di Pare dan seterusnya. Para warga yang telah mendapat bekal ilmu dan keterampilan berbahasa inggris kemudian menjadi coachs pada Kampung Inggris Transmigrasi di Karang Indah. Konsep pembelajaran tidak berbeda jauh dari Kampung Inggris di Pare, menggunakan camp area system yang mengguakan rumah-rumah warga dengan proses belajar mengajar mulai dari ba'da subuh hingga selepas isya. Pembelajaran bahasa inggris mulai dari grammar, strucktur, listening, reading, pronunciation & vocabulary dengan kegiatan tambahan diantara diskusi, pemutaran film, mendengankan musik, menulis cerita pendek hingga outbound. Paket belajar bahasa inggris di Desa Karang Indah ada beberapa pilihan yaitu paket Holiday, paket weekend dan paket private dengan biaya yang cukup terjangkau dan telah sepaket dengan biaya hidup dan makan selama mengikuti pembelajaran bahasa inggris.
Kampung Inggris Transmigrasi Desa Karang Indah
Jeruk siam (Citrus suhuensis) merupakan jenis jeruk yang berkembang pesat dalam sepuluh tahun terakhir ini. Jeruk siam mempunyai kesesuaian agroekologi yang cukup luas, termasuk cocok dibudidayakan di lahan rawa pasang surut seperti pada lahan di Desa Karang Bunga di Kecamatan Mandastana. Warga Desa Karang Bunga membudidayakan jeruk siam sejak beberapa tahun silam dan kini hamparan lahan yang yang ditanami jeruk mencapai ribuan Ha. Warga membudidayakan jeruk siam pada gundukan tanah yang berada di pematang sawah dimana usia panen yang dimulai dari bungan hingga buah masak sekitar 7-8 bulan. Usia pohon jeruk dapat hidup hingga mencapai 10-12 tahun, hal ini tergantung dari pemeliharaan dan pada pohon jeruk yang cukup besar dapat menghasilkan jeruk hingga 2 kwintal dalam sekali panen. Harga jeruk siam yang dibeli langsung dari pembudidaya sekitar Rp 5.000 - Rp. 6.000/ Kg. Kualitas jeruk siam yang baik dengan rasa yang manis sangat digemari masyarakat, peluang itu dilirik oleh warga Desa Karang Bunga yang di motori oleh pemerintah desa untuk membuat ice cream dengan bahan dasar jeruk dan menggunakan bahan-bahan alami tanpa bahan pengawet. Dikemas dengan cup ukuran kecil ice cream yang diberi nama es krim Jeruk An Ta Ni dijual dengan harga Rp. 2.000/cup. Harga yang relatif murah untuk penjualan riteil dengan citarasa jeruk yang dicampur denga susu cukup digemari masyarakat khsusnya kalangan anak-anak.
Es Krim Jeruk An Ta Ni Desa Karang Bunga









         











PESAN PENTING DARI BUKU SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT

PENDEKATAN YANG WARAS DEMI MENJALANI HIDUP YANG LEBIH BAIK 10 AGUSTUS 2019 R. FARADIGMA NalarAsa Buku ini dapat membantu kita untuk ...