Wednesday, April 10, 2019

PULAU BROMO KELURAHAN MANTUIL KOTA BANJARMASIN

PULAU BROMO KELURAHAN MANTUIL
KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN
KOTA BANJARMASIN
10 April 2019
Riam Faradigma
NalarAsa

Pulau Bromo merupakan salah satu pulau kecil yang terletak di bagian selatan Kota Banjarmasin. Pulau tersebut tidak cukup akrab didengar dan diketahui oleh warga Banjarmasin, padahal Pulau Bromo telah ada sekitar 30 tahun yang lalu. Secara administrasi Pulau Bromo merupakan pulau delta yang mempertemukan antara sungai Mantuil dan Sungai Barito masuk dalam Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin. Pulau Bromo dahulunya merupakan kawasan industri kayu dari PT Austral Byna Plywood. Cukup lama industr tersebut beroperasi di Pulau Bromo dan pada akhirnya perusahaan tersebut ditutup dengan meninggalkan sekelumit permasalahan dengan pemerintah daerah hingga pemerintah pusat. Saat ini yang tertinggal adalah bangunan dan mesin-mesin industri yang terbengkalai. 

Menurut data 2017 jumlah penduduk Pulau Bromo sebayak 1.150 penduduk terdiri dari 75 kepala keluarga, 4 RT dan 1 RW. Warga Pulau Bromo hidup secara dinamis dengan beragam suku dan budaya. Dari hasil kunjungan kami, di Pulau Bromo kami menemui beberapa suku dalam kehidupan masyarakat seperti suku banjar, jawa, dayak, bugis dan makkasar. Kepercayaan yang dipeluk oleh warga masyarakat Pulau Bromo yaitu islam dan keristen. Warga yang menetap di Pulau Bromo dahulunya bermigrasi untuk bekerja di industri kayu PT Austral Byna Plywood. Perusahaan tersebut cukup besar dan memiliki banyak karyawan. Sampai pada perusahaan tersebut tidak beroperasi lagi, maka para pekerjanya yang tetap menetap di Pulau Bromo mencari pekerjaan lain, diantranya kuli bangunan, buruh, petani, nelayan, pedagang dan pekerja serabutan. Tidak sedikit warga yang masih menempati rumah-rumah dinas/ mes-mes perusahaan sebagai tempat tinggal.



Pulau Bromo dengan batasan administrasi yang tidak luas memiliki fasilitas pendidikan seperti 1 TK,
SDN dan 1 Madrasah. Fasilitas pendidikan di Pulau Bromo merupakan fasilitas peninggalan dari PT
Austral Byna Plywood. Pada masa kejayaan perusahaan kayu tersebut memiliki banyak fasilitas-fasilitas pendukung yang bersifat kemasyarakatan, seperti mesjid, lapangan olah raga, dermaga, jalan,
pendidikan, kesehatan dan rumah-rumah dinas pekerja. Fasilitas yang masih berdiri dan dapat digunakan oleh warga setempat adalah fasilitas pendidikan dan mesjid. Warga masyarakat Pulau Bromo jika ingin melanjutkan pendidikan kejenjang SMA dan perguruan tinggi harus ke Kota Banjarmasin.

Pulau Bromo masuk dalam kategori desa tertinggal, secara legalitas dataran Pulau Bromo masih bersengketa antra Pemerintah Daerah dengan PT Austral Byna Plywood dan masih berlangsung hingga kini. Untuk mencapai Pulau Bromo hanya dapat menggunakan transportasi sungai, yakni jalur Sungai Mantuil dengan waktu penyeberangan sekitar 5-7 menit. Kapal penyeberangan yang mengangukut warga dan barang bawaan, juga mengangkut kendaraan roda dua. Saat kunjungan kami di akhir bulan Maret 2019 hanya terdapat 1 kapal kayu berukuran sedang yang melayani penyeberangan Pulau Bromo. Kapal penyebrangan ini dikelola oleh masyarakat setempat dan bukan merupakan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah. Dalam perjalanan kami ke Pulau Bromo menggunakan kendaraan roda dua sehingga tiket penyeberangan yang harus kami bayar sebesar Rp. 6.000 pulang pergi, kapal tersebut jauh dari standat keamanan berlayar sehingga tidak jarang ada penumpang kapal yang terjatuh ke sungai. Kondisi dermaga penyebrangan jauh dari standar layak dan aman, hanya berbahankan papan-papan yang di jejer. 




Beberapa ruas jalan di Pulau Bromo yang dahulunya masih berupa titian yang tersusun dari papan-papan, kini telah ditingkatkan menjadi titian beton oleh pemerintah Kota Banjarmasin. Ketika kapal penyeberangan merapat pada dermaga yang sangat sederhanan di Pulau Bromo nampak pemandangan lapak-lapak pedagang yang kosong. Kawasan itu nampak seperti pasar temporer yang beroperasi sekali dalam seminggu. Pulau Bromo jauh dari pemandangan kawasan rindang, susunan rumah-rumah temporer yang terbuat dari kayu lengkap dengan jamban berjejer di bantaran sungai menjadi pemandangan saat berada di atas kapal penyeberangan. Vegetasi dari Pulau Bromo adalah rawa pesisir, tanah basah dan tumbuhan rawa. 

Kami menyempatkan berdialog dengan warga setempat dalam kunjungan kali itu, besar harapan warga agar pemerintah dapat membangun jembatan penyeberangan dari Pulau Bromo ke Kelurahan Mantuil. Warga membutuhkan jembatan untuk memudahkan akses untuk keluar masuk Pulau Bromo. Jembatan tersebut diharapkan dapan mendorong pembangunan di Pulau Bromo dan meningkatkan ekonomi warga setempat. Dengan adanya jembatan maka anak-anak mereka yang ingin melanjutkan sekolah ke Kota Banjarmasin akan lebih mudah dan murah. Warga setempat juga berharap agar permasalahan sengketa daratan Pulau Bromo antara PT Austral Byna Plywood dan pemerintah daerah cepat menemukan titk terang sehingga warga setempat dapat hidup lebih tenang dan aman. Warga berharap pemerintah memberi perhatian dalam bentuk membunga lapangan pekerjaan dan lapangan usaha agar dapat menyerap warga setempat sebagai tenaga kerja dan warga dapat berusaha. Warga berharap adanya peningkatan pada fasilitas dan tenaga pelayanan masyarakat khususnya dibidang kesehatan dan pendidikan.
Jika cita-cita pemerintah daerah ingin menjadikan Pulau Bromo sebagai salah satu wilayah destinasi pariwisata maka perlu banyak pembenahan dan perbaikan diberbagai bidang, karena menurut Nuryati, (1994) dasar pengembangan pariwisata adalah suatu proses berkesinambungan untuk melakukan matching dan adjustment yang terus menerus antara sisi supply dan demand kepariwisataan yang tersedia untuk mencapai misi yang telah ditentukan. Sedangkan potensi pariwisata mengandung makna upaya untuk lebih meningkatkan sumber daya yang dimiliki oleh suatu objek dengan cara melakukan pembangunan unsure-unsur fisik maupun non fisik dari system pariwisata sehingga meningkatkan produktivitas.

Salam NalarAsa

No comments:

Post a Comment

PESAN PENTING DARI BUKU SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT

PENDEKATAN YANG WARAS DEMI MENJALANI HIDUP YANG LEBIH BAIK 10 AGUSTUS 2019 R. FARADIGMA NalarAsa Buku ini dapat membantu kita untuk ...